Senin, 25 Juni 2012

BAB 12 Perencanaan dan Kendali Manajemen


v  Pembuka
Kemajuan IT secara terus menerus mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan internasional.
Persaingan global, cepatnya penyebaran informasi, dan tekanan lain semakin mempersempit perbedaan nasional praktek akuntansi.
Topik yang di bahas di buku ini meliputi; 1). Perencanaan dan kendali keuangan (Sekarang/n), 2). Manajemen resiko Internasional (Mg ke-n), dan 3). Penentuan harga transfer (Mg ke-n+1).
v  Pembuatan Model Usaha
Empat dimensi utama model usaha
  1. Identifikasi faktor utama kemajuan perusahaan
  2. Merumuskan tehnik peramalan dan analisis kemampuan perusahaan
  3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk pilihan strategis
  4. Mentranslasi pilihan menjadi tindakan yang spesifik.
v  Alat Perencanaan
Dalam identifikasi faktor yang relevan di masa depan, analisis lingkungan eksternal dan internal sangat membantu perusahaan untuk mengenali tantangan dan kesempatan.
v  Analisis SWOT
1.      Strengths
2.      Weaknesses
3.      Opportunities
4.      Trhreats
Akuntan membantu memberikan data yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan perencanaan strategis. Informasi juga bisa berasal dari sumber selain catatan akuntansi.
v  Penganggaran Modal
Investasi luar merupakan keputusan yang strategis dan penuh resiko. Oleh karena itu perencanaan formal harus dilakukan, seperti dengan membuat Capital Budgeting + C/B Analysis. Pertimbangan sifat investasi (independen/mutually exclusive) dan menggunakan NPV yang paling optimal. Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidaklah sederhana karena harus mempertimbangkan, perbedaan sistem hukum, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko nasioanal, mata uang dan segmentasi pasar.
v  Sudut Pandang Hasil Keuangan
Manajer keuangan internasional harus mempertimbangkan rate of return dari aspek Proyek LN dan Proyek Induk Perusahaan. Evaluasi hasil investasi dari sudut pandang investor domestik induk perusahaan tidak memadai lagi, tetapi lebih memadai jika dilihat dari sudut pandang negara tuan rumah. Solusinya adalah manajer keuangan harus merespon kepada kelompok investor dan non-investor di organisasi dan lingkungannya.
v  Mengukur Ekspektasi Pengembalian
Mengukur ekspektasi arus kas sungguh cukup menantang, sehingga manajer keuangan harus memiliki gambar tentang proyeksi arus kas (lihat Gambar berikut ini).
v  Kerumitan proyeksi arus kas harus mempertimbangkan:
  1. Arus kas proyek vs Induk Perusahaan
  2. Arus kas induk perusahaan yang terikat dengan pendanaan.
  3. Pendanaan bersubsidi
  4. Resiko politik.
v  Biaya Modal Multinasional
Teori Capital Budgeting menyatakan, suatu proyek harus menghasilkan rate of return setidaknya sama dengan cost of capital agar proyek dapat diterima.
Metode gabungan ekspektasi pengembalian deviden dan ekpektasi tingkat pertumbuhan deviden.
ke =  Di / P0 + g                      di mana: Di = ekspektasi deviden per lembar saham akhir periode.
   P0 = Harga pasar kini saham awal periode.
   g = ekspektasi tingkat pertumbuhan deviden.
Implementasi teori capital budgeting internasional tidak selalu langsung dan mudah dilaksanakan. Aspek capital budgeting  process dan aspek tepat waktu, perbedaan iklim, budaya, bahasa, IT semakin mempersulit keadaan.


v  Sistem Informasi Manajemen
Isu yang berkaitan dengan Sistem
Masalah Informasi
v  Informasi Manajemen dan Hiperinflasi
FAS No. 52 tentang penggunaan Metode Translasi Temporal
Pendapatan Penjualan
v  Isu Dalam Pengendalian Keuangan
Sistem Pengendalian Domestik Vs Multinasional
Penganggaran Operasional
Analisis Perubahan Kurs
v  Penentuan Biaya Strategis
Ketika sistem biaya standar secara tradisional masih digunakan, perusahaan Jepang memperkenalkan konsep biaya yang fokus pada strategi manufaktur global (Productivity, TQC, JIT) Ketika metode penentuan harga berbasis biaya (variance analysis) digunakan, Jepang justru menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga (target costing). Dengan target costing, estimasi biaya bukan didasarkan biaya untuk membuat produk, tetapi berdasarkan pada biaya yang dapat disisihkan untuk setiap produk atau disebut biaya Kaizen. Penentuan biaya Kaizen fokus pada apa yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja dalam kondisi pasar yang kompetitif.
v  Evaluasi Kinerja Operasi LN
Mengevaluasi kinerja memungkinkan top management untuk:
  1. Mempertimbangkan profitabilitas
  2. Menentukan kinerja area
  3. Alokasi sumberdaya
  4. Evaluasi kinerja manajemen
  5. Memastikan konsistensi perilaku manajemen


Konsistensi
Kinerja Unit Vs Manajemen
Kinerja Kriteria
Isu Pengukuran dan Perubahan Harga dalam Evaluasi

Sumber : Bapak Sigit Sukmono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar